Wednesday 21 October 2020

Makalah Askep Keperawatan Pada Pasien Dengan Kebutuhan Istirahat dan Tidur

 

MAKALAH

ASKEP KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

 

 

 


 

Disusun Oleh :

Isna Tania

Nisfa Rahma. W

Isma Wati Sofia

Rifda Azhara. S

 

 

 

 

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BABUNNJAH

MENES-PANDEGLANG

TAHUN AJARAN 2020

 

BAB I

TINJAUAN TEORI

  1. Pengertian Istirahat Dan Tidur
    1. Istirahat

Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stress emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam  menyiapkan lingkungan  atau suasana yang nyaman untuk beristirahat  bagi klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat  enam kondisi seseorang dapat beristirahat

  1. Merasa segala sesuatu berjalan normal
  2. Merasa diterima
  3. Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
  4. Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan
  5. Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
  6. Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
  7. Tidur

Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap  stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.

 

  1. Fisiologi Tidur

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu : Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR).

RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).

  1. Ritme Sirkadian

Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolisme dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.

  1. Tahapan Tidur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro ensefalo gram (EEG), elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).

  1. Tidur NREM

Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh  orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital, metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep)

  1. Tidur REM

Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit.Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.

 

  1. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Tidur

Kebutuhan Tidur Rata-Rata Per Hari

  1. Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan  1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit.
  2. Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan  20-30% REM dan tidur sepanjang malam.
  3. Todler(1-3 thn) : Lama tidur 11-12 jam/hari dengan   25% REM dan   Tidur sepanjang malam + tidur siang.
  4. Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
  5. Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan  18,5% REM
  6. Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
  7. Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
  8. Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
  9. Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
  10. Dewasa tua  : ± 6 jam/hari dengan  20-25% REM dan sering sulit tidur

 

  1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
  2. Penyakit

Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waku tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gagguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan pnyakit persarafan.

  1. Lingkungan

Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.

  1. Motivasi

Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.

  1. Kelelahan

Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.

  1. Kecemasan

Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya.

  1. Alkohol

Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomania dan lekasa marah.

  1. Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:

  1. Diuretik           : menyebabkan insomnia
  2. Antidepresan   : menyupresi REM
  3. Kafein             : meningkatkan saraf simpais
  4. Beta-bloker     : menimbulkan insomnia
  5. Narkotika        : menyupresi REM
  6. Nutrisi

Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mampercepat terjadinya proses.

 

  1. Macam-Macam Gangguan Tidur
    1. Insomnia

Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang. Jenis insomnia yaitu :

  1. Insomnia insial adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat memulai tidur
  2. Insomnia intermiten adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
  3. Insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.

Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.

  1. Somnambulisme

Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dan kembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita mempunyai resiko terjadinya cidera.

  1. Enuresis

Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa factor  yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku.

  1. Narkolepsi

Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang. Penyebabnya secara pasti belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat di mana periode REM tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau berada di tepi jurang.

  1. Mendengkur

Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.

  1. Manfaat Tidur
  2. Hidup lebih sehat dan awet muda

Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to a good night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara tidur dan kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung biasanya berada di titik terendah. Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan cenderung naik. Hubungan antara hipertensi dan lama tidur seseorang dapat menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan kurang tidur dengan risiko terkena serangan jantung, diabetes, naiknya berat badan dan penyakit penyakit lain. Kurang tidur juga terbukti dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

  1. Memperindah wajah dan tubuh

Kurang tidur akan merubah metabolisme tubuh dan mempercepat proses penuaan. Anda semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau kurang tidur pasti wajah nampak lebih kusut dan sebaliknya ketika anda tidur dengan rileks maka akan memperindah wajah dan tubuh anda.

  1. Menjauhi Stress

Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah yang anda pikirkan sejenak menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia memproduksi hormon stress yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.

  1. Mencerdaskan Otak

Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum alkohol. Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti orang yang kadar alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas alkohol dalam satu jam. Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan membuat masalah dengan proses kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi. Artinya anda akan menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang tidur.

  1. Tubuh menjadi Ideal

Kurang tidur akan menurunkan metabolisme tubuh sehingga nafsu makan meningkat. Manfaat diatas diperoleh untuk tidur yang cukup sedangkan apabila kebanyakan tidur dapat menurunkan produktifitas hormon pertumbuhan.

 

BAB II

KASUS DAN PEMBAHASAN

Kasus :

Seorang perempuan sedang dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan panas tinggi, tidak bisa tidur karena merasa kepanasan dan adanya rasa kurang nyaman. Hasil pengkajian didapatkan suhu tubuh 40°C, ekspresi muka kuyu, mata cekung, pasien mengeluh tidak bisa tidur beberapa hari.

Pembahasan kasus :

Asuhan keperawatan untuk pasien gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan rasa aman dan nyaman

  1. Pengkajian

Data subjektif :

  • S mengeluh panas tinggi
  • S tidak bisa tidur karena kepanasan
  • S merasa kurang nyaman
  • S sudah beberapa hari tidak bisa tidur

Data objektif

  • Suhu tubuh pasien 40°C
  • Ekspresi muka kuyu
  • Mata pasien cekung
    1. Diagnosis keperawatan

Ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan istiharat dan tidur : gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh

 

  1. Rencana keperawatan

 

No

 

Diagnosa Keperawatan

 

Tujuan dan kriteria hasil

 

Intervensi

 

1.

 

Ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan istiharat dan tidur : gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh

 

 

 

Tujuan :

 

Setelah dilakukan 1×24 jam diharapkan kebutuhan istirahat dan tidur pasien terpenuhi dengan turunnya suhu tubuh pasien

 

Kriteria hasil :

–          Suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5°C)

–          Pasien dapat istirahat (± 6-8 jam)

–          Tidak terlihat tanda dehidrasi (mata cekung, muka kuyu)

–          Pasien terlihat nyaman dan lebih segar

 

1.      Kaji suhu tubuh klien

2.      Atur prosedur keparawatan yang harus dilakukan

3.      Lakukan kompres untuk menurunkan suhu tubuh pasien

4.      Penuhi rasa nyaman dengan cara :

–          Berikan pasien pakaian yang menyerap keringat

5.      Anjurkan pasien untuk minum lebih banyak

6.      Beri pendidikan kesehatan kepada pasien tentang gangguan istirahat dan tidur

7.      Posisikan pasien untuk tidur dengan nyaman

8.      Kolaborasi pemberian obat tidur

9.      Monitoring lama waktu pasien istirahat

 

  1. Implementasi keperawatan

Hari/tgl/jam

No.diagnosis keperawatan

Tindakan yang dilakukan

       Hasil

Tanda tangan

Senin/ 26 Desember 2016/ pkl. 08.00

1

Kaji suhu tubuh pasien

suhu tubuh pasien tinggi (39°C)


Pkl. 08.15

1

Lakukan kompres pada pasien

Suhu tubuh pasien berangsur normal


Pkl. 09.00

1

Penuhi rasa nyaman dengan cara memberikan pasien pakaian yang menyerap keringat

 

Pasien mengatakan tubuhnya tidak panas lagi dan terasa lebih nyaman


Pkl 09.15

1

Posisikan pasien untuk tidur dengan nyaman

Pasien terlihat tidur dengan nyaman


  1. Evaluasi

Hari/tgl/jam

No. diagnosis keperawatan

Perkembangan

Tanda tangan

Rabu/ 28 september 2016/ pkl.10.00

 

1

 

 

 

 

 

 

 

 

S : Pasien mengatakan sudah tidak          kepanasan lagi

Pasien mengatakan malam hari sudah dapat tidur dengan nyenyak

O : –  Suhu tubuh pasien normal

–          Pasien tidur malam 6 jam

–          Pasien tidak terbangun-bangun pada saat tidur

–          Tidak terlihat adanya tanda-tanda kurang tidur

A : Masalah teratasi

P : Rencana tindakan dihentikan

 


 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.

  1. Saran

Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.

 

 

 

 

Sumber : http://budiraharjomenes.blogspot.com/2019/01/alat-musik-dan-teknik-memainkan-rampak.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment