Saturday 27 January 2018

MAKALAH YODIUM

MAKALAH
YODIUM
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjaskes
Guru    : Idris Supriadi, S.Or, M.Pd



Image result for smk babunnajah

Disusun oleh :
Kelompok 4
Ø  Difa Adelia
Ø  Nani rida
Ø  Enjel Azkia Sakinah
Ø  Nadya Astri Utami
Ø  Elis




SMK BABUNNAJAH
Tahun Ajaran 2017/2018

KATA PENGANTAR

            Puji dan Syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun berharap dengan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penyusun dan bagi para pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang.




Pandeglang,   Januari 2018


Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................... 1
B.     Tujuan................................................................................................. 1
BAB  II PEMBAHASAN
A.    Definisi Yodium................................................................................. 2
B.     Pangan Sumber Iodium...................................................................... 3
C.     Fungsi Mineral Yodium..................................................................... 4
D.    Dampak Kelebihan Yodium............................................................... 6
E.     Dampak Kekurangan Yodium........................................................... 6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................... 7
B.     Saran................................................................................................... 7         
DAFTAR PUSTKAA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu masalah gizi yang masih merupakan masalah utama di Indonesia adalah Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah serius, karena diperkirakan pada saat ini terdapat sekitar 42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah yang lingkungannya miskin yodium.
Garam beryodium yang digunakan sebagai konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni mengandung yodium sebesar 30 - 80 ppm. Kebutuhan tubuh terhadap yodium adalah 100 150/g tiap orang per hari. Dianjurkan, setiap orang mengonsumsi garam beryodium sekitar enam gram atau satu sendok teh setiap hari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari yang diolah dengan menggunakan garam sebagai penambah rasa dalam hidangan. Defisiensi yodium, terdapat di banyak daerah di seluruh Indonesia secara endemik, terutama di kepulauan besar dan di daerah pegunungan. Ini karena air dan tanah di daerah tersebut miskin kandungan zat yodium, sedangkan bahan makanan berasal dari laut yang kaya yodium tidak terdapat di daerah tersebut.
Untuk mengetahui apakah garam yang dijual di warung atau toko mengandung yodium atau tidak, dengan membaca label kemasannya. Pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan 'Garam Beryodium'. Selain itu dapat diketahui dengan melakukan pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan uji iodina tes.

B.     Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk membahas tentang yodium, dengan diususnnya makalah ini semoga memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Yodium
Yodium merupakan zat makanan yang tergolong ke dalam mineral mikro. Dalam keadaan normal, yodium dikonsumsi hewan melalui air dan tumbuh-tumbuhan yang menyerap zat tersebut dari tanah. Apabila kandungan yodium dalam pakan ternak belum tercukupi biasanya peternak memeberikan mineral yodium dalam bentuk garam dapur pada ransum pakan terak. Yodium ditemui dalam bentuk inorganik  dan organik dalam jaringan tubuh. Yodium berada dalam satu siklus di alam. Sebagian yodium ada di laut, sebagian lagi merembes dibawa hujan, angin dan banjir turun ke tanah dan gunung di sekitarnya. Yodium terdapat di lapisan bawah tanah, sumur minyak dan gas alam. Air berasal dari sumur-sumur tersebut merupakan sumber yodium. Daerah pegunungan di seluruh dunia termasuk di Eropa, Amerika, dan Asia kurang mengandung yodium, terutama pegunungan yang ditutupi es dan mempunyai curah hujan tinggi yang mengalir ke sungai. Yodium di dalam tanah dan laut terdapat sebagai iodide. Ion iodide dioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsur yodium yang mudah menguap. Yodium kemudian dikembalikan ke tanah oleh hujan. Pengembalian yodium ke tanah berjalan lambat dan sedikit dibandingkan dengan kehilangan semula, dan banjir berulang kali akan menyebabkan yodium yang tersedia di tanah hanyut terbawa air
Sumber, garam dapur difortifikasi, makanan laut, air dan sayur didaerah non gondok dan hewanyang makan makanan tersebut. Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium Sumber Yodium : Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut. Untuk menghindari hal ini, orang dewasa harus mendapatkan antara 120 hingga 150 mcg yodium sehari. Sumber utama yodium adalah garam. Anda juga bisa mendapatkannya dari kerang, bawang putih dan biji wijen.
Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan.
Kebutuhan yodium setiap hari di dalam makanan yang dianjurkan saat ini adalah:
·         50 mikrogram untuk bayi (12 bulan pertama).
·         90 mikrogram untuk anak (usia 2-6 tahun).
·         120 mikrogram untuk anak usia sekolah (usia 7-12 tahun).
·         150 mikrogram untuk dewasa (diatas usia 12 tahun).
·         200 mikrogram untuk ibu hamil dan menyusui.

B.     Pangan Sumber Iodium
Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya berbeda-beda tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan.  Kandungan iodium   pada buah dan sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan hewan serta produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut merupakan sumber iodium alamiah.  Sumber lain iodium adalah garam dan air yang difortifikasi  (Muchtadi. dkk, 1992).  Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sauberlich, (1999) bahwa makanan laut dan ganggang laut adalah sumber iodium yang paling baik.  Penggunaan garam beriodium di Amerika Serikat diberikan sebagai sumber iodium penting.  Di  USA konsumsi garam beriodium per hari per orang mendekati 10 – 12 gram dimana garam tersebut mengandung 76  mg iodium per gram.
Soehardjo (1990) mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang kaya iodium dapat menekan atau bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok.  Berikut Gibson (1990) menyebutkan rata-rata kandungan iodium dalam bahan makanan  antara lain : Ikan Tawar  30  mg; Ikan Laut   832 mg; Kerang 798 mg; Daging 50 mg; Susu 47 mg; Telur 93 mg; Gandum 47 mg; Buah-buahan 18 mg; Kacang-kacangan  30 mg dan Sayuran 29 mg.


C.    Fungsi Mineral Yodium
      Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Disamping untuk produksi hormon tiroid yaitu hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan saraf otot pusat, pertumbuhan tulang, perkembangan fungsi otak dan sebagian besar metabolisme sel tubuh kecuali sel otak. Yodium juga dibutuhkan untuk sel darah merah dan pernafasan sel serta menjaga keseimbangan. metabolisme tubuh Yodium dari makanan akan diserap dan menjadi bentuk yodida. Yodida adalah bentuk yodium yang berada dalam tubuh yang merupakan bagian penting dari dua hormon yaitu triiodothyronine/T3 dan tetraiodothyronine/T4, yang dihasilkan oleh hormone thyroid. Iodine ini yang berperan mengatur suhu tubuh, reproduksi dan fungsi iodine lainnya Tubuh yang sehat mengandung 15-20 mg iodium dimana 70-80 % ada di kelenjar gondok dalam bentuk thyroglobulin. Sisanya di kelenjar air liur, kelenjar lambung, jaringan dan sebagian kecil beredar di seluruh tubuh. Umumnya bahan makanan sumber hewani seperti ikan dan kerang mengandung tinggi yodium. Bahan makanan sumber nabati yang mengandung tinggi yodium adalah rumput laut. Yodium merupakan bagian integral dari kedua macam hormon tiroksin triodotironin (T3) dan tetraiodotironin (T4). Fungsi utama hormon-hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30 %. Disamping itu kedua hormon ini mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan saraf. Yodium berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesa protein dan absorbsi karbohidrat dari saluran cerna. Yodium berperan pula dalam sintesis kolesterol darah. Yodium disimpan dalam kelenjar tiroid sebagai tiroglobulin.
            Fungsi Yodium :
1.      Aktivitas kelenjar tiroid
2.      Komponen hormon tiroksin
3.      Komponen hormon triyodotironin
            Dalam saluran pencernaan, iodium dalam bahan makanan dikonversikan menjadi Iodida yang mudah diserap dan ikut bergabung dengan pool-iodida intra/ekstraseluler.  Iodium tersebut kemudian memasuki kelenjar tiroid untuk disimpan.  Setelah mengalami peroksidasi akan melekat dengan residu tirosin dari tiroglobulin.   Struktur cincin hidrofenil dari residu tirosin adalah iodinate ortho pada grup hidroksil dan berbentuk hormon dari kelenjar tiroid yang dapat dibebaskan (T3 dan T4) (Linder, 1992).   Iodium adalah suatu bagian integral dari hormon tridothyronine tiroid (T3) dan thyroxin (T4).  Hormon tiroid kebanyakan menggunakan, jika tidak semua, efeknya melalui pengendalian sintesis protein.  Efek-efek tersebut adalah efek kalorigenik, kardiovaskular, metabolisme dan efek inhibitor pada pengeluaran thyrotropin oleh pituitary (Sauberlich, 1999).
            Kebanyakan Thyroxine (T4) dan Triidothyronine (T3) diangkut dalam bentuk terikat-plasma dengan protein pembawa.  Thyroxine-terikat protein merupakan pembawa hormon tiroid utama yang beberapa di antaranya juga terikat dengan thyroxin-terikat prealbumin (Sauberlich, 1999).
            Tingkat bebasnya hormon-hormon tersebut dalam plasma dimonitor oleh hipotalamus yang kemudian mengontrol tingkat pemecahan proteolitis T3 dan T4 dari tiroglobulin dan membebaskannya ke dalam plasma darah, melalui tiroid stimulating hormon (TSH).  Kadar T4 plasma jauh lebih besar dari pada T3,  tetapi T3 lebih potensial dan “turn overnya” lebih cepat.  Beberapa T3 plasma dibuat  dari T4 dengan jalan deiodinasi dalam jaringan non-tiroid.  Sebagian besar  dari kedua bentuk terikat pada protein plasma, terutama thyroid-binding-globulin (TBG), tetapi hormon yang bebas aktivitasnya pada sel-sel target.  Dalam sel-sel target dalam hati, banyak dari hormon tersebut didegradasi dan iodidat dikonversikan untuk digunakan kembali kalau memang dibutuhkan.     

D.    Dampak Kelebihan Yodium
   Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid.  Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin.
    Kelebihan yodium  ditandai  gejala mudah cemas, lemah,  sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif,  berat badan menurun,  nafsu makan bertambah,  jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan. Jika tidak segera diobati,  sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya terjadi gagal jantung.

E.     Dampak Kekurangan Yodium
Pada ibu hamil,  kekurangan hormon tiroid,  dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.
Pada masa kanak-kanak, terjadi kretinisme atau manusia kerdil yaitu yang menunjukkan gejala antara lain : misal tinggi badan di bawah normal, kondisi ini disertai berbagai tingkat keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan, dari hambatan jiwa ringan sampai dengan yang berat disebut debilitas. Pembesaran gondok yang sangat dikhawatirkan pada anak adalah kemungkinan terjadinya kretinisme ini. Di India, terkenal sebuah desa bernama the abofe of falls yang mana di desa tersebut sebagian besar penduduknya menderita gondok dan menjadikan mereka sebagai orang sinting dan dungu. Kejadian pembesaran kelenjar gondok terbanyak ditemukan pada usia 9-13 tahun pada anak laki-laki dan antara usia 12-18 tahun pada anak perempuan.
Pada orang dewasa, kekurangan yodium menimbulkan keadaan lemas dan cepat lelah, produktivitas dan peran dalam kehidupan sosial rendah, serta gondok pada leher. Selain disebabkan oleh kekurangan yodium murni, penyakit gondok juga bisa timbul akibat zat goiterogen. Zat tersebut ditemukan dalam sayuran dari jenis Brassica seperti kubis, lobak, dan kol kembang. Zat ini juga ditemukan dalam kacang kedelai, kacang tanah, dan obat-obatan tertentu.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
     Yodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yang relative kecil.  Namun apabila diabaikan dapat menimbulkan efek atau dampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan  semua orang.
    Kelebihan yodium  ditandai  gejala mudah cemas, lemah,  sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif,  berat badan menurun,  nafsu makan bertambah,  jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.
     Pada ibu hamil,  kekurangan hormon tiroid,  dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.

B.  Saran
  1. Diharapkan adanya peran serta aktif masyarakat dalam menggunakan garam yodium.
  2. Diharapkan adanya penyebaran informasi tentang pentingnya garam beryodium oleh tenaga kesehatan kapada masyarakat.
  3. Peran aktif mahasiswa dalam pelaksanaan program yodiumnisasi




DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI,Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, Jakarta 1996.
Lisdiana, Ir, Waspada Terhadap Kelebihan dan Kekurangan Gizi, Trubus Agriwidaya, Bandar Lampung 1998.
Notoatmodjo Soekidjo,Prof.Dr, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta,Jakarta 1996.
Nyoman I Dewa  dkk, Penilaian Status Gizi,EGC Jakarta 2002.
Sr.Alfonsine C.B, B.Sc, Pengantar Ilmu Gizi, Intan, Jakarta 1984.


No comments:

Post a Comment