Sunday, 21 September 2014

CONTOH PENGELOLAAN USAHA BUSANA MODISTE

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menikmati waktu luang adalah hak dasar manusia. Begitu banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan di waktu luang bersama dengan teman maupun keluarga. ketika pekerjaan begitu menyita banyak waktu tentu akan  menambah tingkat stres dan waktu luang sangat diperlukan  dalam menetralkan banyaknya beban pikiran untuk kembali bekerja. Berinteraksi atau hanya sekedar berkumpul dengan keluarga maupun teman sangat membantu menyegarkan pikiran dari segala tuntutan pekerjaan.
 Sebagian orang atau mahasiswa terkadang ingin menghabiskan waktu luang di tempat-tempat yang nyaman dan indah, seperti di objek wisata. Banyak sekali tempat wisata yang bisa di kunjungi entah berupa wisata alam di pantai atau air terjun, wisata kuliner seperti Foodcord Royal Plaza di kota Surabaya yang menyediakan begitu banyak kuliner daerah, bisa juga wisata kerajinan tangan seperti  wisata membuat kaos yang disablon dengan mana kita.

Melihat dari hal yang disebutkan diatas, saya sangat tertarik dengan wisata kerajinan tangan karena tak hanya menghabiskan waktu luang dengan bersenang-senang namun bisa mempelajari dan membuat  sesuatu yang baru. Selain menambah pengalaman, tentang kerajinan tangan juga terdapat  nilai edukasi yang sangat bermanfaat dan bisa digunakan untuk kedepannya. Maka dari itu kami mengambil judul wisata kerajinan tangan “ First ”. Dalam memperoleh data saya mengobservasi tempat kerajinan tangan tepatnya kerajinan tangan yang berupa aksesoris yaitu “PETRA” yang bertempat di Kapasan, Royal plaza.

1.2  Tujuan
Mempelajari manfaat dari wisata kerajinan tangan, meneliti kendala pemasaran dalam memperkenalkan dan mengembangkan wisata kerajinan tangan, mencoba memberi alternative dalam mengatasi kendala yang ada dalam mengembangkan wisata kerajinan tangan. Serta member kursus kerajinan tangan.



BAB II
PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Jenis Usaha
Kami memilih First sebagai nama usaha yang  dikelola. “ First ” berasal dari kata dari kata B. inggris First yang memiliki arti awal atau pertama, diartikan sebagai kami yang masih baru merintis usaha dalam bidang busana.
Sehingga diharapkan “ First ” ini bisa menjadi usaha yang dapat mengalami kemajuan, dan usaha ini lebih mengutamakan kepuasan pelanggan/konsumen sehingga pelanggan bisa selalu menggunakan jasa layanan yang kami berikan.

B.     Lokasi
First Modistemembuka workcenter dikampus UNESA Fakultas Teknik Jurusan PKK ( Kampus Ketintang Gedung A3 Lt.1 Lab.PUB-Busana, Surabaya ).

C.    Jam  Kerja
Hari                 : jum’at
Tanggal           : 
Buka                : 07.00 WIB
Tutup               : 17.00 WIB

2.2  Visi misi “N samgie”
         Visi
         The art of inovasion
         One stop shopping
         Misi
         Menghadirkan tempat berbelanja aksesoris yang lengkap sekaligus menjadi wisata yang menghibur dan bernilai edukatif
         Selalu memberikan pelayanan terbaik dengan menyediakan segala bahan dan perlengkapan penungjang yang berkaitan dengan aksesoris demi kepuasan pelanggang
2.3  Konsep “N-Samgie”
“N-Samgie”mempunyai konsep unik dalam menunjang visi sebagai The Art of Inovasion yaitu dengan memberikan kursus-kursus bagi para pengunjung. Ada 2 jenis kursus yang diselenggarakan oleh ”N samgie”, yaitu
                     Kursus gratis
Kursus gratis ini meliputi kursus membuat kalung, anting dan bross. Dalam program Free Course ini pengunjung diajarkan teknik dasar merangkai asesoris berupa Kalung dan Anting.
Waktu :
         Kamis Pukul 16.00 WIB
         Jumat Pukul 16.00 WIB
 Fasilitas
         Bahan 100% Gratis
         Peralatan Dipinjamkan
                     Kursus non Gratis
Kursus non gratis dibagi menjadi 2 kelas kursus yaitu
         Intermediate Course:
Waktu: bisa kapan saja
Fasilitas: Peralatan dipinjamkan
Intermediate Course : Rp. 15.000/jam (di luar bahan)
         Bros kawat
         Coker
         Bonsai
         Gelang/ kalung Swarovski

          Advance Course
Waktu: bisa kapan saja
Fasilitas: alat dipinjamkan
            &nb sp;Advance Course I : Rp.75000 / jam ( biaya sudah termasuk bahan)
         Membuat ring, spiral, clasp.
         Teknik Coiling (melilit kawat)
         Teknik Herringbone (model duri ikan)
         Teknik Crochething (merajut kawat)
         Teknik Menganyam Kawat
         Teknik Memilin Kawat(membuat aneka perhiasan dari wire (kawat) seperti kalung, gelang, bangle, cincin, anting dll.)
2.4  Produk-produk “N-Samgie”
Produk yang ada di petra jewelry ini sangat beragam untuk membuat display produk menjadi lebih menarik, petra membuat pojok-pojok display yang dikelompokan sesuai dengan jenis aksesori
Pojok Textile
Berisis semua bahan-bahan untuk membuat aksesoris seperti mutiara air tawar, mutiara sintetis, batu alam, manik kayu, manic kuningan, rantai, pita, renda, rit, peralatan menjahit, merajut, sulam, kain-kain sintetis, keramik kaca, Swarovski,
Pojok ethnic
Banyak barang-barang etnik yang dipajang namun pojok ini didomonasi oleh karya-karya dari jojgakarta
Women stuff
Tersedia Perhiasan seperti kalung mutiara, kalung dengan manik-manik, anting,
Gelang, Cincin. Tersedia juga Dress, Clutch,Topi, bross, Sepatu, Kerudung, Belt, Scarft, Bando.
2.5  Promosi petra jewelry
Dalam berpromosi petra menggunakan media massa berupa media visual dan audio visual.
·         Media visual, petra membuat iklan di Koran, majalah, internet dan selembaran.
·         Media audio-visual, petra bekerja sama pengan media pertelevisian dengan menjadi sponsor.
Petra juga sering mengikuti pameran-pameran kesenian untuk memperkenalkan dan mengembangkan bisnisnya.

2.6  Kelebihan petra jewelry sebagai wisata kerajinan tangan
Petra jewelry sebagai salah satu wisata kerajinan tangan yang memiliki banyak kelebihan. Jika melihat dari visi ‘The Art of Inovasion’ , Petra Jewelry mengajak masyarakat khususnya kalangan remaja agar lebih berinovasi dalam menciptakan kerajinan tangan. Hal ini diwujudkan dengan mengadakan program-program kursus, baik berupa kursus gratis maupun kursus non gratis. Petra mampu mewujudkan sebuah wisata kerajinan tangan yang tak hanya menyediakan tempat berbelanja yang nyaman dan menghibur namun juga bernilai edukasi dan mengajarkan kepada pengunjung untuk tidak konsumtif, melalui program kursus gratis.
2.7  Kekurangan petra jewelry sebagai wisata kerajinan tangan
Dalam perjalanan mengembangkan bisnis aksesoris ini, ‘Petra Jewelry’ masih memiliki kekurangan, diantaranya:
         Kendala dalam mendapatkan bahan baku yang berkualitas sesuai dengan permintaaan dari pelanggang terkadang agak sulit. Hal ini disebabkan karena pasokan bahan baku aksesoris dari pengrajin tidak mencukupi bila harus memesan bahan yang sama maka diperlukan waktu yang cukup lama untuk membuat kembali bahan tersebut sedangkan pelanggan ingin dengan segera mendapatkan bahan tersebut
         Terkadang ada bahan baku aksesoris yang dibuat dalam jumlah yang terbatas, karena pengrajin membuat model bahan baku yang lain agar lebih variatif. Namun terkadang design bahan baku baru dari pengrajin tidak sesuai dengan minat pelanggang.
         Bahan baku yang tersedia sebagian ada yang rusak dan tak layak untuk digunakan sehingga tidak bisa digunakan dalam membuat aksesoris.

 2.8  Solusi untuk permasalahan di petra jewelry
Bahan merupakan salah satu hal terpenting dan menjadi kendala serius yang dihadapi oleh Perta jewelry. Maka ‘Petra Jewelry’ harus memperhatikan masalah ini dengan serius. Untuk mengatasi hal ini petra jewelry harus menyediakan bahan baku pengganti yang lebih menarik dari bahan baku sebelumnya dan menawarkan design-design aksesoris baru yang lebih kreatif dan menarik agar pelanggan lebih tertarik dan mau menggunakan bahan pengganti yang baru. Sehingga pelanggan tidak kecewa karena bahan baku yang diinginkan telah habis.
Petra Jewelry juga harus mengantisipasi akan adanya bahan baku yang rusak/cacat dengan menentukan standar kualitas pembuatan bahan baku kepada pengrajin. Karena ketika dilakukan sortir kualitas oleh pengelola, masih terdapat bahan baku yang cacat/rusak. Sehingga tidak ada bahan baku cacat/ rusak yang sampai ke tangan pelanggan yang membuat pelanggan kecewa dan merasa enggan untuk berbelanja kembali di ‘Petra Jewelry’.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Petra jewelry merupakan salah satu tempat berbelanja yang bisa dikembangkan menjadi sebuah tempat wisata yang cukup menjanjikan. Dengan visi dan misi yang dimiliki oleh petra jewelry  menjadikan sebuah alternative dalam kepariwisataan. Dengan konsep yang unik menjadikan petra jewelry berbeda dengan objek wisata lainnya. Tak hanya menghabiskan waktu dengan hiburan-hiburan namun bisa mengisi waktu dengan kegiatan yang beredukasi dan tentu menyenagkan membuat karya sendiri. 
Daya tarik petra jewelry sebagai salah satu objek wisata kerajinan tangan tentu sangat membutuhkan banyak kreatifitas dalam membuat aksesoris dari para trainer. Bila para trainer sudah terlatih, maka mereka mampu mengajarkan dengan baik segala macam kerajinan tangan dan hal ini bisa menjadi nilai tambah untuk mempromosikan petra jewelry kepada masyarakat. Pemerintah harus mendukung dan turut serta mengembangkan wisata kerajinan tangan ini karena akan sangat baik bila bisa berkembang selain menjadi salah satu pemasukan bagi pemda juga bisa membangun mental anak muda untuk lebih berinovasi dan berpikir kreatif dan tidak menjadi remaja yang konsumtif.
3.2 Saran- Saran
1. Petra Jewelry harus lebih meningkatkan kualitas bahan baku pembuatan aksesoris dengan meningkatkan standar kualitas pembuatan bahan baku.

2. Petra Jewelry harus lebih memperlengkap koleksi bahan baku agar semakin banyak menarik minat pelanggan karena bahan baku yang tersedia di ‘Petra Jewelry’ sudah lengkap dan variatif.

No comments:

Post a Comment