LAPORAN HASIL PENELITIAN
KEBERSIHAN WC DI SEKOLAH
Disusun Oleh :
·
Elva Sefriani
·
Neng Asri Yunita
Kelas : X
MIPA 3
SMA NEGERI 4 PANDDEGLANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kekuatan yang diberikan kepada saya
sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul “Kebersihan
Lingkungan Sekolah”. Karya ilmiah ini merupakan salah satu tugas dalam bidang
study geografi.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melalui bimbingan,
dukungan, motivasi, dan doa dalam menyelesaikan karya ilmiah ini terutama
kepada : Bapak Suhyan,Mpd. selaku guru pembimbing yang telah banyak memberikan
saran-saran dan bimbingan kepada kami sejak awal penulisan sampai dengan
selesainya karya ilmiah ini. ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
narasumber yang telah memberikan penjelasan dan komentar.
Kami juga menyadari akan adanya
keterbatasan didalam laporan ini. Namun kami berharap kiranya dapat diambil
manfaatnya karena segala sesuatu yang tertulis didalam laporan ini merupakan
pengalaman lapangan.
Demi untuk memperbaiki penulisan ini
kami berharap dan lapang dada untuk menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun.
Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
kita semua.
Menes,
Januari 2017
DAFTAR
ISI
Kata Penghantar
Daftar isi
Daftar isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
1.2. Identifikasi masalah
1.3. Pembatasan Masalah
1.4. Rumusan masalah
1.5. Tujuan penelitian
1.6. Manfaat penelitian
1.1. Latar belakang masalah
1.2. Identifikasi masalah
1.3. Pembatasan Masalah
1.4. Rumusan masalah
1.5. Tujuan penelitian
1.6. Manfaat penelitian
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Pelaksanaan kebersihan disekolah
2.2. Permasalahan dalam membersihkan lingkungan sekolah
2.3. Pengaruh kebersihan terhadap proses belajar mengajar
2.4. Arti kebersihan lingkungan
2.1. Pelaksanaan kebersihan disekolah
2.2. Permasalahan dalam membersihkan lingkungan sekolah
2.3. Pengaruh kebersihan terhadap proses belajar mengajar
2.4. Arti kebersihan lingkungan
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitia
3.2. Subjek penelitian 3.3.
Lokasi dan waktu penelitian
3.4. Teknik pengumpulan data
3.5. Teknik analisis data
BAB IV. PEMBAHASAN
4.5. Kondisi kebersihan di SMA Negeri 4 Pandeglang
4.6. Peran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah
4.7. Dampak kondisi lingkungan sekolah terhadap siswa/i
4.8. Upaya menciptakan sekolah yang bersih
BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1. Validitas Data
– Jawaban narasumber dari angket yang penulis ajukan
5.2. Pembahasan hasil penelitian
– Pemilihan subjek penelitian
4.5. Kondisi kebersihan di SMA Negeri 4 Pandeglang
4.6. Peran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah
4.7. Dampak kondisi lingkungan sekolah terhadap siswa/i
4.8. Upaya menciptakan sekolah yang bersih
BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1. Validitas Data
– Jawaban narasumber dari angket yang penulis ajukan
5.2. Pembahasan hasil penelitian
– Pemilihan subjek penelitian
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
INDEKS
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan.
Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Di suatu lingkungan sekolah
seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal ini
disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan. Motivasi penulis
mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa-siswa untuk
membuang sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah disediakan.
Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa di dalam laci meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan. Pemberian hukuman dan sangsi-sangsi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pemberian hukuman-hukuman dan sangsi-sangsi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Oleh karena itulah saya selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kebersihan lingkungan sekolah untuk membantu para murid menjadi lebih paham akan arti kebersihan lingkungan, terutama lingkungan disekitar sekolah.
Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa di dalam laci meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan. Pemberian hukuman dan sangsi-sangsi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pemberian hukuman-hukuman dan sangsi-sangsi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Oleh karena itulah saya selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kebersihan lingkungan sekolah untuk membantu para murid menjadi lebih paham akan arti kebersihan lingkungan, terutama lingkungan disekitar sekolah.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi lingkungan di sekolah kita?
2. Apakah yang menyebabkan kebersihan lingkungan disekolah menjadi tercemar?
3. Siapa yang harus bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekolah?
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi lingkungan di sekolah kita?
2. Apakah yang menyebabkan kebersihan lingkungan disekolah menjadi tercemar?
3. Siapa yang harus bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekolah?
1.3. Pembatasan masalah
Pada indentifikasi masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang mempengaruhi kebersihan lingkungan sekolah. Oleh karena keterbatasan penelitian dari segi waktu, dan kemampuan, maka kami membatasi masalah dalam penulisan laporan ini. Adapun masalah yang dibahas pada laporan ini adalah kesulitan mengumpulkan informasi dari narasumber dan pihak-pihak yang terlibat dalam kebersihan lingkungan sekolah.
Pada indentifikasi masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang mempengaruhi kebersihan lingkungan sekolah. Oleh karena keterbatasan penelitian dari segi waktu, dan kemampuan, maka kami membatasi masalah dalam penulisan laporan ini. Adapun masalah yang dibahas pada laporan ini adalah kesulitan mengumpulkan informasi dari narasumber dan pihak-pihak yang terlibat dalam kebersihan lingkungan sekolah.
1.4. Rumusan masalah
Dari batasan masalah diatas, dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu: Bagaimana cara penanggulangan sampah jajanan dalam lingkungan sekolah serta arti mengenai kebersihan dan manfaat kebersihan sekolah terhadap proses belajar mengajar.
Dari batasan masalah diatas, dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu: Bagaimana cara penanggulangan sampah jajanan dalam lingkungan sekolah serta arti mengenai kebersihan dan manfaat kebersihan sekolah terhadap proses belajar mengajar.
1.5. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. untuk membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
2. untuk memberikan pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi proses belajar mengajar.
3. untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kebersihan dilingkungan sekolah.
4. untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan sekolah Adiwiyata SMAN 4 PANDEGLANG.
5. untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
6. ntuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswa/i SMAN 4 PANDEGLANG.
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. untuk membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
2. untuk memberikan pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi proses belajar mengajar.
3. untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kebersihan dilingkungan sekolah.
4. untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan sekolah Adiwiyata SMAN 4 PANDEGLANG.
5. untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
6. ntuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswa/i SMAN 4 PANDEGLANG.
1.6. Manfaat penelitian
1. Penelitian ini dapat membuka wawasan kami tentang kondisi kebersihan lingkungan sekolah Adiwiyata SMAN 4 PANDEGLANG dan pengaruhnya bagi siswa serta membuka wawasan kita semua tentang lingkungkungan yang baik untuk meningkatkan prestasi belajarsiswa.
2. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat kebersihan lingkungan.
3.Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah berupa Skripsi.
1. Penelitian ini dapat membuka wawasan kami tentang kondisi kebersihan lingkungan sekolah Adiwiyata SMAN 4 PANDEGLANG dan pengaruhnya bagi siswa serta membuka wawasan kita semua tentang lingkungkungan yang baik untuk meningkatkan prestasi belajarsiswa.
2. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat kebersihan lingkungan.
3.Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah berupa Skripsi.
BAB
II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1. Pelaksanaan kebersihan
disekolah
a. Kegiatan pembersihan harian
Kegitan ini dilakukan setiap hari kerja efektif pada waktu sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di mulai, mulai jam 07.00 – 07.30 wib. Tujuannya untuk membersihkan ruang kelas dan halaman sekitar ruang kelas masing-masing, serta halaman sekitar kantor atau ruang lainnya yang berdekatan dengan kelas peserta didik.
b. Kegiatan pembersihan mingguan
Kegiatan ini diberi istilah Sabtu Bersih, yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di mulai, mulai 07.00 – 07.30 wib. Program kegiatannya bersifat massal yang melibatkan peserta didik dan warga sekolah lainnya. Tujuannya untuk membersihkan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Khusus peserta didik, dalam kegiatan pembersihan tersebut di bagi berkelompok berdasarkan kelas, dan masing-masing kelompok membersihkan lingkungan atau halaman sekolah yang telah ditetapkan oleh pembina kebersihan. Dalam kegiatan ini, kadang kala peserta didik diminta membawa sabit, ember kecil dan alat kebersihan lainnya, tergantung keadaan lingkungan sekolah yang akan dibersihkan.
Kegitan ini dilakukan setiap hari kerja efektif pada waktu sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di mulai, mulai jam 07.00 – 07.30 wib. Tujuannya untuk membersihkan ruang kelas dan halaman sekitar ruang kelas masing-masing, serta halaman sekitar kantor atau ruang lainnya yang berdekatan dengan kelas peserta didik.
b. Kegiatan pembersihan mingguan
Kegiatan ini diberi istilah Sabtu Bersih, yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di mulai, mulai 07.00 – 07.30 wib. Program kegiatannya bersifat massal yang melibatkan peserta didik dan warga sekolah lainnya. Tujuannya untuk membersihkan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Khusus peserta didik, dalam kegiatan pembersihan tersebut di bagi berkelompok berdasarkan kelas, dan masing-masing kelompok membersihkan lingkungan atau halaman sekolah yang telah ditetapkan oleh pembina kebersihan. Dalam kegiatan ini, kadang kala peserta didik diminta membawa sabit, ember kecil dan alat kebersihan lainnya, tergantung keadaan lingkungan sekolah yang akan dibersihkan.
2.2. Permasalahan dalam membersihkan
lingkungan sekolah
Beberapa kesulitan yang dialami
dalam membersihkan lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:
1. setiap keluar istirahat sampah jajanan mulai banyak berserakan.
2. kurangnya kesadaran para siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah.
3. kurangnya fasilitas untuk membersihkan lingkungan sekolah terutama dalam membersihkan kamar mandi.
1. setiap keluar istirahat sampah jajanan mulai banyak berserakan.
2. kurangnya kesadaran para siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah.
3. kurangnya fasilitas untuk membersihkan lingkungan sekolah terutama dalam membersihkan kamar mandi.
2.3. Pengaruh Kebersihan Terhadap
Proses Belajar Mengajar
Lingkungan belajar yang efektif
adalah sebuah lingkungan belajar yang produktiv, dimana sebuah lingkungan
belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan
produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajartercapai sesuai
dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para
pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan
lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehinggatimbul ketertiban dan
kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan
pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan
menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat
pada proses belajar mengajar dikarenakan lingkungan yang kotor dan tidak
konduktif dan efektif.
2.4. Arti kebersihan lingkungan
kebersihan adalah upaya manusia
untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam
rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan
merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor
yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak
keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
BAB
III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan pendekatan penelitian
Jenis penelitian yang penulis pakai
dalam membuat panelitian ini adalah penelitian survey atau observasi.
Penelitian survey atau observasi adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetap I data yang dipelajari adalah data dari sample yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable.
3.2. Instrumen penelitian
Berdasarkan judul penelitian yaitu
kebersihan di lingkungan sekolah sehingga penulis mengadakan penelitian di
lingkungan sekolah dan Instrumen peneiitiannya
adalah para siswa kelas X IPA II.
3.3.
Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA
Negeri 4 Pandeglang. penelitian dilaksanakan
pada bulan Januari 2017.
3.4. Teknik pengumpulan data
pengambilan sample dari populasi
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
juga dengan memberikan beberapa angket kepada naarsumber untuk diisi sesuai
dengan jawaban dan pikiran masing-masing narasumber.
3.5. Teknik analisis data
Cara kami dalam menganalisis data
yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan
landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu penulis mulai
menghitung jumlah data, setelah itu penulis mengklasifikasikan jawaban-jawaban
dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. .
Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian, kami menghubungkan
data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada.
Langkah terakhir, penulis menuangkannya dalam karya tulis ini.
BAB
IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
4.1. Kondisi kebersihan di SMAN 4
PANDEGLANG
Kebersihan lingkungan sekolah adalah
salah satu faktor yang mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam proses
kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus
dijaga. Begitu pula dengan kebersihan lingkungan SMAN 4 PANDEGLANG yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi
kebersihan SMAN 4 PANDEGLANG saat ini
belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai
sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin, dan
tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal,
tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi SMAN 4 PANDEGLANG untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretan yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah- sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran siswa dan siswi SMAN 4 PANDEGLANG dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi SMAN 4 PANDEGLANG untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretan yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah- sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran siswa dan siswi SMAN 4 PANDEGLANG dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.
4.2. Peran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan Sekolah
Agar sekolah terlihat bersih, siswa
dapat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak
membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang
berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak
ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak
mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan
begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya
coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.
Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di AMAN 4 PANDEGLANG. Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan SMAN 4 PANDEGLANG ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di AMAN 4 PANDEGLANG. Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan SMAN 4 PANDEGLANG ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
4.3. Dampak Kondisi Lingkungan
Sekolah terhadap Siswa/i.
Dalam proses pembelajaran banyak
faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Salah satunya yaitu kebersihan
lingkungan sekolah, khususnya pada lingkungan kelas. Kebersihan sangat
mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata
rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai.
Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak
akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama
kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh
guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya
konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti
ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus
selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber IQ rendah.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber IQ rendah.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
4.4. Upaya Menciptakan Sekolah yang
Bersih
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi
kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita
buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar
kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi
terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya
melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya
yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan
sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi pelanggarnya. Memberi sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib kebersihan di sekolah
Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan
sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi pelanggarnya. Memberi sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib kebersihan di sekolah
BAB
V
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
5.1. Hasil penelitian
– Jawaban narasumber dari angket
yang penulis ajukan.
Berikut beberapa pertanyaan yang
diberikan kepada subjek penelitian :
1. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan kebersihan !
2. Apakah sekolah kita sudah bersih?
3. Apa yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita?
4. Apa harus ada peraturan atau kebijakan baru untuk kebersihan sekolah kita?
5. Apa yang anda lakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita?
1. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan kebersihan !
2. Apakah sekolah kita sudah bersih?
3. Apa yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita?
4. Apa harus ada peraturan atau kebijakan baru untuk kebersihan sekolah kita?
5. Apa yang anda lakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita?
Berikut jawaban dari beberapa subjek
penelitian :
A. Mila Dina Hamdani ( kelas X IPA II )
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, kebersihan adalah kesehatan. menurut saya sekolah kita belum bersih dari sampah dan yang perlu diperbaiki adalah sampah-sampah yang berserakan dimana-mana sebaiknya dibuang pada tempatnya. kebijakan yang harus diberi kepada orang yang melanggar peraturan atau yang membuang sampah sembarangan yaitu dengan memberikan sanksi-sanksi yang setimbang.”
berikut beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah:
a) membuang sampah pada tempatnya.
b) selalu menjaga kebersihan lingkungan.
A. Mila Dina Hamdani ( kelas X IPA II )
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, kebersihan adalah kesehatan. menurut saya sekolah kita belum bersih dari sampah dan yang perlu diperbaiki adalah sampah-sampah yang berserakan dimana-mana sebaiknya dibuang pada tempatnya. kebijakan yang harus diberi kepada orang yang melanggar peraturan atau yang membuang sampah sembarangan yaitu dengan memberikan sanksi-sanksi yang setimbang.”
berikut beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah:
a) membuang sampah pada tempatnya.
b) selalu menjaga kebersihan lingkungan.
B. Iqbal Maulana ( kelas X IPA II )
“kebersihan merupakan awal dari kehidupan sehat, sebab jika lingkungan bersih pasti orang-orang yang didalamnya hidup sehat. Menurut saya sekolah ini kurang bersih, karena masih banyak sampah-sampah disekitar pekarangan sekolah yang masih berserakan. yang perlu diperbaiki yaitu penambahan tong sampah atau tempat sampah agar sekolah ini bisa semakin bersih dan saya juga berusaha untuk membuang sampah pada tempatya serta melakukan kegiatan piket.”
“kebersihan merupakan awal dari kehidupan sehat, sebab jika lingkungan bersih pasti orang-orang yang didalamnya hidup sehat. Menurut saya sekolah ini kurang bersih, karena masih banyak sampah-sampah disekitar pekarangan sekolah yang masih berserakan. yang perlu diperbaiki yaitu penambahan tong sampah atau tempat sampah agar sekolah ini bisa semakin bersih dan saya juga berusaha untuk membuang sampah pada tempatya serta melakukan kegiatan piket.”
C. Syarif Hidayat ( kelas X IPA II )
“kebersihan merupakan sebagian dari iman juga mencerminkan kepribadian yang bersih dan jiwa yang bersih. Dan menurut saya, kebersihan itu sangat perlu dijaga dimanapun kita berada. sekolah kita memang sudah bersih, namun belum begitu maksimal kebersihannya. yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita adalah banyaknya sampah yang masih berserakan. selain itu, fasilitas kamar mandi yang tidak maksimal dan ruangan-ruangan seperti perpustakaan , laboratorium. oleh karena adanya peraturan mungkin dapat membuat siswa-siswi semakin disiplin dan teratur dalam proses kebersihan sekolah. Yang saya lakukan secara pribadi yaitu harus memiliki kesadaran sendiri dalam proses kebersihan sekolah, karena kalau bukan kita yang peduli terhadap lingkungan sekolah siapa lagi.”
“kebersihan merupakan sebagian dari iman juga mencerminkan kepribadian yang bersih dan jiwa yang bersih. Dan menurut saya, kebersihan itu sangat perlu dijaga dimanapun kita berada. sekolah kita memang sudah bersih, namun belum begitu maksimal kebersihannya. yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita adalah banyaknya sampah yang masih berserakan. selain itu, fasilitas kamar mandi yang tidak maksimal dan ruangan-ruangan seperti perpustakaan , laboratorium. oleh karena adanya peraturan mungkin dapat membuat siswa-siswi semakin disiplin dan teratur dalam proses kebersihan sekolah. Yang saya lakukan secara pribadi yaitu harus memiliki kesadaran sendiri dalam proses kebersihan sekolah, karena kalau bukan kita yang peduli terhadap lingkungan sekolah siapa lagi.”
D.
Sifany widiya Jayanti ( kelas X IPA II )
“kebersihan adalah sebuah ungkapan yang menyatakan suatu kegiatan dalam menata dengan rapi
“kebersihan adalah sebuah ungkapan yang menyatakan suatu kegiatan dalam menata dengan rapi
No comments:
Post a Comment