LAPORAN
BIOTEKNOLOGI
PEMBUATAN TEMPE
Disusun
untuk memenuhi tugas mata pelajaran B. Indonesia
Disusun
oleh :
Ø Febri Khairunisa
Ø Ramadhan Wahyudin
Ø Adha Kurtubi J
SMA NEGERI
4 PANDEGLANG
Jl. Raya
Labuan Km 29 Menes Pandeglang
Tahun
Ajaran 2018/2018
KATA PENGANTAR
Puji dan
Syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Laporan ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penyusun menyadari banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan ini, itu dikarenakan kemampuan yang
terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai
pihak, akhirnya pembuatan laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun berharap dengan
laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penyusun dan bagi para pembaca pada
umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan meningkatkan prestasi
dimasa yang akan datang.
Menes, Januari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................
i
DAFTAR
ISI.................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah..............................................................................
1
C.
Tujuan.................................................................................................
1
D.
Manfaat..............................................................................................
1
BAB II LANDASAN
TEORI
A.
Tempe ................................................................................................ 2
B.
Jamur Rhizopus Oryzae...................................................................... 2
C.
Fermentasi.......................................................................................... 3
D.
Peranan Rhizopus Oryzae ................................................................. 3
BAB III METODE
PENELITIAN
BAB IV PENUTUP
A.
Simpulan............................................................................................. 6
B.
Saran................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan
makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein
nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat
dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam
pembuatan tempe (Soetrisno, 1996). Jamur Rhizopus oryzae aman dikonsumsi
karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat (Purwoko
dan Pamudyanti, 2004). Tempemerupakan salah satu makanan yang sering di
konsumsi oleh masyarakat. Tempemerupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi
merupakan bidang ilmu yang vital dan berhubungan dengan tekhnologi pertanian.
Metode ini sebenarnya telah di lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum
disadari oleh masyarakat umum.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
tempe itu ?
2.
Bagaimana
cara fermentasi tempe itu ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengetian tempe
2.
Untuk
mengetahui kandungan gizi tempe
3.
Untuk
mengetahui fermentasi tempe.
D.
Manfaat
1.
Mengetahui
langkah-langkah proses pembuatan tempe.
2.
Mengetahui
proses penjamuran terjadinya tempe.
BAB II
LANDASAN
TEORI
A.
Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh.
oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus,
sehingga membentuk padatan kompak berwarna putih. Beberapa fermentasi tersebut
secara umum dikenal sebagai ragi tempe. Banyak sekali jamur yang aktif selama
fermentasi, tetapi umumnya para peneliti menganggap bahwa Rhizopus sp
merupakan jamur yang paling dominan. Jamur yang tumbuh pada kedelai tersebut
menghasilkan enzim-enzim yang mampu merombak senyawa organik kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana sehingga senyawa tersebut dengan cepat dapat
dipergunakan oleh tubuh.
B.
Jamur Rhizopus
Oryzae
Jamur Rhizopus
oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe. Jamur Rhizopus
oryzae aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu
menghasilkan asam laktat. Jamur Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan
mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino. Selain itu jamur Rhizopus
oryzae mampu menghasilkan protease. Rhizopus sp tumbuh baik pada
kisaran pH 3,4-6. Pada penelitian semakin lama waktu fermentasi, pH tempe
semakin meningkat sampai pH 8,4, sehingga jamur semakin menurun karena pH
tinggi kurang sesuai untuk pertumbuhan jamur. Secara umum jamur juga
membutuhkan air untuk pertumbuhannya, tetapi kebutuhan air jamur lebih sedikit
dibandingkan dengan bakteri. Selain pH dan kadar air yang kurang sesuai untuk
pertumbuhan jamur, jumlah nutrien dalam bahan, juga dibutuhkan oleh jamur. Pada
tempe terdapat jamur Rhizopus oryzae yang mengalami fermentasi.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (sedikit oksigen).
C.
Fermentasi
Pada tempe
terdapat jamur Rhizopus oryzae yang mengalamifermentasi. Fermentasi adalah
proses produksi energi dalamsel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secaraumum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasianaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yangmendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungananaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
D.
Peranan
Rhizopus Oryzae
Dalam
meningkatkan gizi tempeKedelai merupakan bahan baku tempe. Pada pembuatan
tempeselama proses fermentasi, kedelai akan mengalami perubahanbaik fisik maupun
kimianya. Protein kedelai dengan adanya aktivitas proteolitik kapang
akandiuraikan menjadi asan-asam amino, sehingga nitrogenterlarutnya akan
mengalami peningkatan.Kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih
mudahdicerna. Selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akandipecah oleh
kapang menjadi bagian-bagian yang lebih mudahlarut, mudah dicerna dan ternyata
bau langu dari kedelai jugaakan hilang.Perubahan-perubahan lain yang terjadi
selama fermentasi tempeadalah berkurangnya kandungan oligosakarida
penyebabflatulence. Penurunan tersebut akan terus berlangsung sampaifermentasi
72 jam.
BAB III
METODE
PENELITIAN
Bahan pembuatan
· Kacang kedelai
mentah : 1 kg
· Ragi : 2 gram
· Panci besar
· Kantong plastik
ukuran 1kg ( atau sesuai selera )
Alat
· Baskom 1buah
· Plastik klip 3 buah
·
Panci dan tutupnya 1 buah
·
Kalo (bahasa jawa,red)
·
Pengaduk (sothil) 1 buah
·
Kain (untuk membungkus) 3 buah
·
Termometer ruangan 1 buah
·
Timbangan kue 1 buah
· Sedotan air mineral 1 buah
Cara membuat
· Pertama tama bersihkan kedelai sampai
bersih dengan air bersih agar kotoran yang menempel terlepas dari kedelainaya.
· Kemudian rendam kedelai nya kedalam
wadah yang lebar selama kurang lebih selama 2 jam.
· Keesokan harinya setelah di rendam,
cuci kedelai dalam air mengalir dan remas – remas kedelainya sampai kulit
kedelai terlepas dari kedelainya.
· Waktunya perebusan. Masukan kedelai
yang sudah bersih kedalam panci besar dan mulai merebus yang membutuhkan waktu
kurang lebih 30 menit atau sampai kedelaainya terliahat empuk.
· Tiriskan kedelainya sampai kering.
· Setelah itu tuangkan kedelai ke wadah
yang besar,ratakan, kemudian tunggu sampai kedelainya dingin.
· Setelah itu campurkan 2sdm ragi atau
sesuai aturan memakainya dengan kedelai.
· Aduk sampai merata lalu masukan kedalam
plastik yang telah di siapkan.
· Ukur ketebalannya 3cm.
· Tutup ujung plastik dengan lilin.
· Tusuk plastiknya dengan tusuk gigi
secukupnya yang penting adalah agarm mendapatkan udara sehingga bisa memulai
pembusukan.
· Taruh ke rak beruji agar terkena
sirkulasi tunggu sampai kurang lebih 36 jam.
· Tempe buatan sendiri siap untuk di
sajikan
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman mikroba
jenis jamur Rhizopus sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses fermentasi
kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur kedelai
menjadi lebih lunak, terurainya protein yang terkandung dalam kedelai menjadi
lebih sederhana, sehingga mempunyai daya cerna lebih baik dibandingkan produk
pangan dari kedelai yang tidak melalui proses fermentasi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan
mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein
sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada
protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi
tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti
diare. Untuk tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi
produk ekspor dapat di bekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti kemas
pendingin. Proses membekukan tempu untuk ekspor sbb : mula-mula tempe di
iris-iris setebal 2 – 3 cm dan di blanching direndam dalam air mendidih selama
lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian tempe di bungkus
dengan plastik selofan dan di bekukan pada suhu 40 derajat Celcius sekitar 6
jam. Setelah beku disimpan pada suhu beku sekitar 20 derajat celcius selama 100
hari tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau dan rasa.
B.
Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan dan penelitian melakukan secara serius
dan cermat serta selalu mempertimbangkan dari kebersihannya. Dalam melakukan
percobaan sebaiknya tetap dalam pengawasan guru pembimbing, agar hasilnya
sesuai dengan apa yang kita harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
·
dan ide-ide
yang datangnya dari otak kami yang tidak terbatas
No comments:
Post a Comment