MAKALAH
PROTEIN
Disusun
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjaskes
Disusun
oleh :
Kelompok
Ø
Nia Riska Daniati
Ø
Mega Elisya
Ø
Dila Aprina
Ø
Widiasari
Ø
Sunarya
SMK
BABUNNAJAH
Tahun Ajaran
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji dan
Syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penyusun menyadari banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan yang
terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai
pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun berharap dengan
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penyusun dan bagi para pembaca pada
umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan meningkatkan prestasi
dimasa yang akan datang.
Pandeglang, Januari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................
i
DAFTAR
ISI.................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................
1
B.
Tujuan.................................................................................................
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian...........................................................................................
2
B.
Komponen Penyusun Protein.............................................................
3
C.
Ikatan Peptida....................................................................................
3
D. Struktur protein...............................................................................
3
E.
Sintese protein....................................................................................
5
F.
Fungsi protein.....................................................................................
5
G. Keuntungan
dan kekurangan protein bagi tubuh...............................
6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.........................................................................................
7
DAFTAR PUSTKAA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein
(protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang
mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan
protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air
dari gugus amino dan gugus karboksil.
Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
Ø
Untuk mengetahui pengertian protein
Ø
Untuk mengetahui penyusun protein
Ø
Untuk mengetahui ikatan peptide pada protein
Ø
Untuk mengetahui struktur dari protein
Ø
Untuk mengetahui sintesis protein dan
Ø
Untuk mengetahui fungsi protein
Ø
Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan
protein.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim
atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein
terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk
hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak
diteliti dalam biokimia.
Protein
ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein alami
sama dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi
menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan
ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam
amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein
yang memiliki fungsi penuh secara biologi.Sumber – sumber protein berasal dari
Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis Quark, Tumbuhan berbji, Suku
polong-polongan dan Kentang.
Berikut
adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan
singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian
protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya:
B.
Komponen
Penyusun Protein
Unit
dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein
tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.
Struktur asam amino.
Suatu asam amino-α terdiri atas:
1. Atom
C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom
H yang terikat pada atom C α.
3. Gugus
karboksil yang terikat pada atom C α.
4. Gugus
amino yang terikat pada atom C α.
5. Gugus
R yang juga terikat pada atom C α.
C. Ikatan Peptida
Kedua
puluh macam asam amino saling berikatan, dengan urutan yang beraneka ragam
untuk membentuk protein. Proses pembentukan protein dari asam-asam amino ini
dinamakan sintesis protein. Ikatan antara asam amino yang satu dengan lainnya
disebut ikatan peptida.Ikatan peptida ini dapat disebut juga sebagai ikatan
amida.
Coba
Anda pelajari kembali struktur dasar asam amino. Pada protein atau rantai asam
amino, gugus karboksil (-COOH) berikatan dengan gugus amino (-NH2). Setiap
terbentuk satu ikatan peptida, dikeluarkan 1 molekul air (H2O).Agar lebih
jelas, coba Anda cermati
D.
Struktur protein
Ada
4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier
dan struktur kuartener.
1.
Struktur primer
Struktur
primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida (Gambar
2.5). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun
proteinyangdihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger
merupakan ilmuwan yangberjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino
pada protein, denganpenggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan
antara asam amino tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk
dipisahkan lebih lanjut dengan bantuankertas kromatografik. Urutan asam amino
menentukan fungsi protein, pada tahun 1957,Vernon Ingram menemukan bahwa
translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, danlebih lanjut memicu
mutasi genetik.
2.
Struktur sekunder
Struktur
sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein.Dua pola terbanyak adalah alpha helix
dan beta sheet.Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal
dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan
hidrogen.
3.
Struktur tersier
Struktur
tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida
sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh, struktur tersier
enzim sering padat, berbentuk globuler.Struktur tersier yang merupakan gabungan
dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa
gumpalan.Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan
kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer)
dan membentuk struktur kuartener.
4. Struktur
kuartener
Beberapa
protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida.Struktur kuartener
menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk
struktur protein. Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2
golongan yaitu:
1. Protein
sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam
amino
2. Protein
gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan
protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid
atau asam nukleat.
Protein sederhana
menurut bentuk molekulnya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Protein fiber.
1. Protein fiber.
Molekul protein ini
terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan satu
sama lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau
serabut yang stabil. Protein fiber tidak larut dalam pelarut-pelarut encer,
baik larutan garam, asam, basa ataupun alkohol.Berat
molekulnya yang besar belum dapat ditentukan dengan pati dan sukar
dimurnikan.Kegunaan protein ini hanya untuk membentuk struktur jaringan dan
bahan, contohnya adalah keratin pada rambut.
2. Protein globular.
2. Protein globular.
Protein globular
pada umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptida
yang terlibat. Protein globular/speroprotein berbentuk bola, protein ini larut
dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah pengaruh
suhu, konsentrasi asam dan asam encer.Protein ini mudah terdenaturasi. Banyak
terdapat pada susu, telur dan daging.
E.
Sintese
protein
Dari
makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptidpeptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino.
Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim.Tubuh
manusia memerlukan 9 asam amino.Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat
disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat
disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh.Keseluruhan berjumlah 21 asam
amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa
asam amino itu ke setiap sel tubuh.Kode
untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA.Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian
karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum
endoplasma, disebut sebagai translasi.
Studi
dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di
Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada
kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani,
sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati
bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya
dari kelinci yang memperoleh protein nabati.Kemudian studi selanjutnya, oleh
McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh
protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
F.
Fungsi
protein
Protein
memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut
antara lain:
1. Katalisis
enzimatik
Hampir
semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua
enzim adalah protein.
2. Transportasi
dan penyimpanan
Berbagai
molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya
transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen
di dalam otot oleh mioglobin.
3. Koordinasi
gerak
Kontraksi
otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya adalah
pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela.
4. Penunjang
mekanis
Ketegangan
kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa
5. Proteksi
imun
Antibodi
merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi
dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.
6. Membangkitkan
dan menghantarkan impuls saraf
Respon
sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein
reseptor.Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitif terhadap cahaya
ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada
sinapsis
7. Pengaturan
pertumbuhan dan diferensiasi
Pada
organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein
faktor pertumbuhan.Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan
jaringan saraf.Selain itu, banyak hormon merupakan protein.
G.
Keuntungan
dan kekurangan protein bagi tubuh
1. Keuntungan
protein
Protein mempunyai
fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
Ø Menyediakan
bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memeliharajaringan
tubuh,
Ø Mengatur
kelangsungan proses di dalam tubuh,
Ø Memberi
tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
Ø Sumber
energy
Ø Pembetukan
dan perbaikan sel dan jaringan
Ø Sebagai
sintesis hormon,enzim, dan antibody
Ø Pengatur
keseimbangan kadar asam basa dalam sel
2. Kekurangan
Protein
Protein
sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada
dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan
tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg
berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung
dan atlet-atlet.
.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Protein
adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida.
2. Komponen
penyusun protein terdiri dari :Alanin (alanine), Arginin (arginine), Asparagin
(asparagine), Asam aspartat (aspartic acid), Sistein (cystine), Glutamin
(Glutamine), Asam glutamat (glutamic acid), Glisin (Glycine), Histidin
(histidine), Isoleusin (isoleucine), Leusin (leucine), Lisin (Lysine), Metionin
(methionine), Fenilalanin (phenilalanine), Prolin (proline), Serin (Serine),
Treonin (Threonine), Triptofan (Tryptophan), Tirosin (tyrosine), dan Valin
(valine)
3. Ikatpeptidaan
antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan
4. Struktur
protein ada 4 tingkatan yaitu :Struktur primer, Struktur sekunder, Struktur
tersier, Struktur kuartener.
5. Sintese
protein dilakukan dengan bantuan enzim di system pencernaan, protein diuraikan
menjadi peptidpeptid yang strukturnya diuraikan lebih sederhana.
6. Fungsi
protein: katalisis enzimatik, transportasi dan penyimpanan, koordinasi gerak,
penunjang mekanis, proteksi imun, Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf,
Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi.
7. Keuntungan
dan kekurangan protein bagi tubuh:
Keuntungan
protein: Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memelihara jaringan tubuh, Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi
tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.Sumber
energy,
Pembetukan dan
perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody,
Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
DAFTAR PUSTAKA
§ Sloane,
Ethel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
(EGC)
§ Almatsier,
Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
§ Murray,
Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia Harper Edisi 27.Jakarta:
Penerbit Buku Kedokeran (EGC)
No comments:
Post a Comment