Thursday, 27 December 2012


MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN





Novianto Yudha L (08520244068/G5)


PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK (FT)
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010


Ilustrasi
Sebuah permainan catur yang sederhana namun memiliki tingkat kepuasan tersendiri bila memenangkannya merupakan ibarat hasil produktivitas dari sebuah penyelidikan laboratorium yang dilakukan secara matang. Berawal dari menyiapkan strategi pergerakan yang akan dilakukan hingga gerakan mematikan lawan adalah salah satunya. Dalam merealisasikan sebuah produk perlu diadakannya sebuah penyelidikan di lapangan maupun di laboratorium. Sama halnya dalam bermain catur, untuk bisa mematikan pergerakan lawan  maka harus melakukan strategi dalam mengambil langkah yakni dengan menyelidiki bagaimana langkah selanjutnya. Sebelumnya memulai dengan langkah yang awal yakni pada level yang cukup, bisa dibilang mengumpulkan bahan-bahan untuk penelitian. Kemudian selanjutnya mulai melangkah yang dianggap lumayan memeras keringat dalam melakukan pergerakannya. Sampai pada akhirnya tinggal pemain terakhir yang tersisa. Itulah titik terakhir dalam sebuah penyelidikan laboraturiun yakni merealisasikan hasil produk.
Dalam ilustrasi tersebut, secara analog dapat disimak konsep tentang penyelidikan laboratorium untuk menunjang hasil produk.  

Konsep Laboratorium
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium  ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.(Wikipedia). Laboratorium merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi keberadaan suatu sekolah menengah keatas. Selain itu juga merupakan unsur penunjang yang harus dimiliki oleh suatu sekolah menengah keatas. Sesuai dengan kedudukannya yang penting, laboratorium memiliki peran yang besar pula di sekolah menengah keatas. Peran ini pada dasarnya mendukung tercapainya tujuan pendidikan tinggi: (a) menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian; dan (b) mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengupayakan pengggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional (Pasal 2 PP 60 Tahun 1999)

Peran Laboratorium dalam Pendidikan dan Pengajaran
Laboratorium merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi keberadaan suatu lembaga pendidikan. Peran laboratorium dalam bidang pendidikan dan pengajaran diungkapkan oleh Kozma, Belle dan Williams (1978). Menurut Kozma, dkk, laboratorium digunakan untuk kegiatan pengajaran yang memerlukan praktik keterampilan tertentu dan atau pengalaman-pengalaman langsung bagi pelajar. Pengajaran di laboratorium pada dasarnya merupakan suatu tipe pembelajaran pengalaman terstruktur. Hal ini diterapkan apabila suatu bentuk pengalaman langsung menggunakan tangan dikehendaki atau esensial untuk belajar keterampilan khusus dan memperoleh pemahaman tertentu. Dengan berkembangnya apresiasi terhadap bentuk pembelajaran pengalaman, praktik laboratorium digunakan lebih intensif dan luas dalam pengajaran di sekolah menengah keatas. Oleh karena itu, laboratorium pengajaran sangat erat kaitannya dengan tujuan kurikulum dan performansi yang dikehendaki (Storm, 1979). Dengan perkataan lain, dalam bidang pendidikan dan pengajaran laboratorium di sekolah menengah keatas berfungsi untuk memberikan keterampilan dan pengalaman sesifik sesuai dengan kurikulum yang diterapkan.

Laboratorium sebagai Sarana penelitian
Laborotorium juga berfungsi untuk tempat melaksanakan penelitian, baik yang menggunakan metode eksperimen maupun survey laboratorium. Dengan menggunakan metode eksperimental peneliti dapat menguji hipotesis yang menyatakan sebab-akibat. Dalam penelitin eksperimental, peneliti melakukan manipulasi paling tidak satu variable bebas, mengontrol variable-variabel lain yang relevan dan mengamati pengaruh pada variable terikat (Gay,1987). Pada dasarnya, metode eksperimental terdiri dari perbedaan antara dua atau lebih perlakuan atau variable bebas yang memiliki skala kategorikal dan sebagai variable terikat adalah perilaku subjek-subjek penelitian, yang diukur dan dicatat sebagai variable kontinyu (Sonhadji, 1991)

Realisasi Produk Hasil Penyelidikan Laboratorium
Penemu serba bisa Thomas Alva Edison lahir tahun 1847 di kota Milan, Ohio, Amerika Serikat. Cuma tiga tahun dia peroleh pendidikan formal, sesudah itu disepak keluar sekolah karena si guru menganggap anak ini dungu luar biasa.
Satu sebab produktivitasnya amat mengherankan adalah karena pada awal-awal kariernya dia membangun sebuah laboratorium penyelidikan di Menlo Park, New Jersey. Di situlah dia menghimpun kelompok pembuat yang berkemampuan membantunya. Ini adalah cikal bakal sebuah laboratorium penyelidikan yang kemudian ditiru oleh begitu banyak industri. Laboratorium pemula Edison yang modern, suatu pusat penyelidikan yang berperalatan lengkap di mana begitu banyak orang bekerja bersama merupakan suatu team, adalah pula hasil karyanya yang penting, meskipun tentu saja sesuatu yang tidak bisa dia patenkan.
Edison bukanlah seorang penemu semata; dia juga terlibat dalam pembikinan dan mengorganisir pelbagai perusahaan industri. Yang paling penting diantaranya akhirnya menjelma menjadi General Electric Company. Meski secara pembawaan dia bukan seorang ilmuwan murni, Edison membikin satu penemuan ilmiah. Di tahun 1882 dia menemukan bahwa dalam keadaan mendekati hampa udara, arus listrik dapat dialirkan diantara dua kawat yang tidak bersentuhan satu sama lain. Fenomena ini –disebut penemuan Edison– bukan sekedar punya maksud teoritis yang penting, tetapi juga punya arti penggunaan praktis yang bermakna. Ini menuntun ke arah perkembangan tabung hampa udara dan peletakan dasar industri elektronik.

Penutup
Laboratorium pada hakekatnya adalah untuk menyiapkan siswa mengungkap dan memehami realitas alam. Pemahaman terhadap realitas alam merupakan landasan bagi siswa untuk siap hidup di dunia nyata.
Penyelidikan laboratorium pada dasarnya adalah suatu proses analisis untuk mencari fakta-fakta dilapangan dan keperluan apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan produk temuan. Selain itu   penyelidikan berperan untuk mengolah kreatifitas individu agar mampu menciptakan ide-ide unik yang dapat dieksplorasi dengan memanfaatkan laboratorium sebagai media perantaranya.



DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment